5 Modus
Kejahatan Perbankan Paling Populer di Indonesia
Posted by Admin Posted on 09.03 with No comments
Semakin berkembang sistem
perbankan, di satu sisi, dapat memudahkan nasabah untuk bertransaksi. Namun, di
sisi lain, juga bisa memancing modus-modus kejahatan perbankan yang lebih
canggih.
Diakui bahwa industri perbankan di Indonesia
semakin berkembang pasca collapse akibat krisis ekonomi 1997-1998. Perkembangan
industri perbankan tersebut meliputi jumlah dana kelolaan, jangkauan ke
masyarakat, juga produk-produk perbankan dan turunannya.
Perkembangan tersebut ternyata
diiringi dengan modus kejahatan yang juga semakin bervariasi. Head of Halo BCA
Wani Sabu, yang merupakan contact person terbaik se-Asia Pasifik memaparkan
lima modus kejahatan paling populer dialami oleh nasabah perbankan, tidak hanya
BCA, juga bank-bank lain.
"Modus kejahatan perbankan itu banyak
sekali, tapi ada top five yang memang tren saat ini," papar Wani.
1. Kartu
ditahan di mesin ATM
Modus ini menggunakan mesin ATM
di mana penjahat memasukkan lidi ke dalam mesin ATM, sehingga kartu nasabah
tidak bisa mencapai tombol di dalam ATM dan melakukan transaksi. Dengan
demikian, kartu ATM nasabah tidak bisa keluar. Tidak berhenti sampai di situ,
penjahat juga memasang sticker nomor call centre palsu dari bank tersebut.
Dengan harapan ketika kartu ATM nasabah terjebak di dalam mesin ATM, nasabah
panik dan menghubungi call centre palsu yang sebenarnya merupakan nomor milik
si penjahat tersebut. Ketika nasabah menghubungi nomor palsu, dengan mudah si
penjahat menuntun nasabah untuk menyebutkan nomor kartu dan nomor PIN ATM.
"Call Centre bank yang asli tidak pernah meminta nomor PIN ATM nasabah.
Modus ini biasanya berupa kelompok dengan 3-5 anggota," tegas Wani. Wani
mengatakan, modus seperti ini biasanya terjadi di Supermarket dengan target
ibu-ibu rumah tangga, dan rumah sakit. "Tipsnya harus ingat call centre
bank masing-masing," tutup Wani
2. Penipuan
Facebook
Modus penipuan melalui sosial
media memang sering terjadi. Penjahat umumnya melakukan pendekatan personal.
"Hati-hati kalau ada orang tidak dikenal minta kenalan lewat
Facebook.Salah satu nasabah kami kena penipuan melalui Facebook sampai Rp 1
miliar. Waktu itu sampai Polda Metro Jaya yang mengendalikan Facebook-nya untuk
menangkap penjahatnya," tutur Wani. Modus melalui Facebook ini terbilang unik.
Penipuan dilakukan melalui pendekatan personal. Biasanya sang penipu membuat
akun palsu yang berupa perempuan atau laki-laki cantik. Melalui akun tersebut,
sang penipu melancarkan aksinya untuk meminta sejumlah uang kepada target.
Sasarannya adalah perempuan atau laki-laki yang kesepian dan membutuhkan teman
intim. Wani mengaku untuk kasus penipuan model ini membutuhkan waktu tambahan.
Bahkan, penipuan hingga Rp 1 miliar merupakan kasus terlama yang pernah dia
tangani.
3. Rekening
fiktif lewat SMS
Penjahat dengan modus ini membuka
rekening palsu menggunakan identitas palsu. Kemudian rekening ini digunakan
sebagai alat transfer uang. "Biasanya penyebarannya melalui SMS, misalnya
ada SMS tolong transfer ke rekening sekian-sekian, biasanya menjelang hari-hari
besar yang orang memang perlu transfer untuk melunasi pembayaran
tertentu," ujar dia. Cara lain adalah penjahat menghubungi dengan
berpura-pura menjadi suami atau anak dari korban mengalami kecelakaan. Kemudian
minta transfer agar segera bisa diproses di Rumah Sakit. "Penjahatnya itu
gampang mendapatkan nomor HP, dari penjual HP yang menjual nomor HP, dia cuma
lihat kemudian dia merunut angkanya lalu menyebar hingga 1.000 SMS ke berbagai
nomor.
4. Skimming
EDC (electronic data capture)
http://www.indojamtangan.com
Kemudahan pembayaran menggunakan ATM Debit atau Kartu Kredit juga menjadi celah
bagi penjahat untuk dapat menguras simpanan nasabah. Targetnya adalah melalui
EDC. "Sekarang sudah jarang skimming melalui ATM, sekarang lebih kepada
skimming EDC. Saat melakukan pembayaran menggunakan ATM debit, gunakan dua
tangan di mana satu tangan menutupi tangan lain yang menekan tombol-tombol PIN.
Kalau membayar menggunakan APMK, pastikan proses pembayaran aman," tutur
Wani. Modus ini telah dijumpai di kasus gerai Body Shop Indonesia yang tengah
diselidiki oleh pihak Bank Indonesia.
5. Melalui
mobile banking
http://www.unikgaul.com Wani
memaparkan penjahat menghubungi nasabah dengan modus memenangkan undian.
Apabila nasabah percaya, maka langkah berikutnya adalah menggiring nasabah ke
Mesin ATM untuk melakukan registrasi penggunaan mobile banking. Namun, penjahat
akan menggiring nasabah untuk memasukkan nomor HP milik penjahat tersebut,
bukan nomor HP milik nasabah yang bersangkutan. Penjahat juga akan meminta
nasabah memasukkan PIN sebagai akses masuk mobile banking. "Nomor HP milik
si penjahat, plus PIN-nya juga, penjahat bebas menguras simpanan nasabah,"
tutur Wani
Menurut saya, sekecil apapun
sekarang hal yang dianggap sepele harus lebih kita waspadai. Misal pergi ke
ATM, jangan lah seorang diri saja apalagi tempat ATM yg anda ambil adalah
tempat yg sangat sepi. Carilah ATM yg ada dikeramaian agar kecil kemungkinan
dari kejahatan yg tidak kita inginkan. Lalu hindarilah transaksi pembelian
secara online yg tidak kita ketahui secara pasti identitas atau cara
pelayanannya. Karna sekarang peluang terbesar penipuan adalah pembelanjaan
secara online. Jika bukan dari diri kita yg lebih waspada, siapa lagi yg akan
tau bahwa dirinya adalah sasaran selanjutnya dari penipuan atau kejahatan yg
tidak diinginkan.
Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/04/5-modus-kejahatan-perbankan-paling.html
Konten ini memiliki hak cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar