Caleg DPRD Musi Rawas Merampok
di Tuban Demi Biaya Kampanye
Kamis, 28
November 2013 17:06 WIB
TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN
Baiho calon
anggota legislatif (Caleg) DPRD Musirawas Periode 2014 dari Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Indra Kusuma.
Laporan
Wartawan Tribun Sumsel Siemen Martin
TRIBUNNEWS.COM,
MUSIRAWAS - Indra Kusuma, calon anggota
legislatif (Caleg) DPRD Musirawas
Periode 2014 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ternyata merupakan dalang
perampok nasabah bank di Tuban, Jawa Timur.
Padahal, Indra dikenal sebagai
sosok yang ramah dan kerap membaur dengan masyarakat sekitar.
"Pak Indra memang
terkenal disini, apalagi jelang pemilihan legislatif, sering bersosialisasi ke
rumah-rumah warga," jelas warga sekitar berinisial J, Kamis (28/11/2013).
Ia menambahkan, sebelumnya
juga, Indra pernah mencalonkan diri menjadi Kepala Desa Triwikaton namun kalah
pada saat pemilihan pada tahun ini.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Tuban berhasil membekuk lima
orang kawanan perampok nasabah bank antarkota. Mereka terpaksa dilumpuhkan
dengan timah panas karena berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan barang
bukti yang dibuang.
Seperti yang diberitakan Harian
Surya (Tribunnews.com group), seorang caleg nekat mendalangi aksi
perampokan di Tuban, demi mendapat uang untuk mengampanyekan dirinya kepada
masyarakat.
Aksinya tersebut, terungkap
saat polisi berhasil menangkap pelaku perampas uang Rp 100 juta milik Kastutik
(36), Manager sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe, di Kabupaten Tuban. Uang
hasil rampasan itu sendiri, sudah lenyap dan hanya tersisa Rp 7,45 juta.
Menurut para pelaku, mereka
sudah membagi-bagi uang tersebut. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta dari
hasil perampasan sepekan lalu ini. Uang ini, selanjutnya dikirim pada
istri-istri mereka supaya digunakan untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang
sisanya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.
Walau demikian, alasan klise
ini tidak berlaku bagi Indra Kusumah, otak dari kawanan perampok spesialis
nasabah bank yang tertangkap polisi di wilayah Polres Jombang.
Pria berusia 34 tahun ini
terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampasan kepada tim-tim
suksesnya.
Maklum saja, pria ini tercatat sebagai calon
legislatif salah satu partai di Kabupaten Musiwaras, Sumatera Selatan. Ia
mencalonkan diri untuk duduk sebagai Caleg DPRD di kampung halamannya itu.
Indra mengaku baru kali
pertama ini maju sebagai caleg. Karena itu, ia butuh uang yang sangat besar
untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat, sekitar Rp 100 juta. Uang
sejumlah itu, digunakan untuk membuat dan memasang baliho bergambar dirinya,
serta membiayai politik uang untuk memuluskan pencalonannya disana.
"Uang ini saya pakai
untuk dana kampanye. Soalnya untuk pencalonan ini, saya harus memakai dana
pribadi," tutur pria dua anak ini di Mapolres Tuban, Rabu (27/11/2013).
Untuk diketahui, Polres
Jombang dan Polres Tuban
meringkus lima orang perampasan spesialis nasabah bank, Selasa (26/11/2013)
siang. Mereka diduga kuat adalah pelaku perampasan uang nasabah bank di
sejumlah kota. Kelima orang ini, dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang
Pencurian dengan Pemberatan, serta terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun.
Kelima perampok ini adalah
Bambang Irawan (35), Warga Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan; Indra Kusumah
(37), warga Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan; Devin alias Erik
(35), warga Bandar Lampung; Kelvin (38), warga Kabupaten Rejang Lebong,
Bengkulu dan Suharli alias Oi (40), warga Kabupaten Sindang Kelingi, Bengkulu.
Selain mengamankan pelaku,
polisi juga mengamankan uang sisa jambret sebesar Rp 7,45 juta, uang 17
Dolar AS, 10 ponsel serta 11 kartu ATM dari berbagai bank. Selain itu, polisi
juga menyita dua unit sepeda motor Yamaha Satria F B 3369 FMF, dan B 3438
FKU, serta 1 unit motor Yamaha Jupiter MX, B 3395 FNI
Menurut saya, sungguh sangat mengecewakan!! Sebab seharusnya
tokoh tokoh yg mencalonkan dirinya sebagai wakil rakyat seperti itu justru
sudah sangat menyalah gunakan dirinya sendiri. Untuk melancarkan aksinya
sebagai caleg saja, dia rela melakukan yg tidak halal. Bagaimana jika sudah
menjadi caleg?? Sudah pasti akan banyak yg dikorupsi untuk kepentingan
pribadinya. Dari awal niatnya saja sudah sangat buruk, sudah pasti ingin
mencalonkan dirinya sebagai caleg untuk mendapatkan yg lebih lagi dari apa yg
sudah ia keluarkan. SUNGGUH TRAGIS POLITIK DI INDONESIA! KAPAN BISA SEJAHTERA
KALAU SEMUA TOKOH MASYARAKATNYA ADALAH PENGHANCUR BANGSA KITA SENDIRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar