MAKALAH
Teori
ekonomi 1
“Fungsi Produksi dan Fungsi Biaya”
Anggota Kelompok : 1. Filza
Rachmatina (22211874)
2.
Indri Rahayu Praditya (29211043)
3.
Novia Darsono ()
4.
Pebriani Utaminingsih (28211027)
5.
Sarah Natasha (26211612)
Kelas : 2EB20
Kelompok : 4
Dosen :
Ibu Angga Putri Ekanova
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum
Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kami ucapkan
kehadirat Allah SWT,karena bberkat rahmat dan anugrahnya kami Mahasiswa Universitas
Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi kelas 2EB20 dapat menyusun dan
dapat menyelesaikan makalah tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi, dengan tema
“Fungsi Produksi dan Fungsii Biaya” ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu
apapun yang berarti. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah dalam jungjungan
nabi Muhammad SAW.
Kami berharap Mempelajari berbagai informasi mengenai “Fungsi
Produksi dan Fungsi Biaya” akan memberikan pengetahuan bagi pembaca, di mana
dalam makalah ini di jelaskan Produksi dengan satu variable, tahap – tahap
produksi, Produksi dengan dua unit input variable, elastisitas subsitusi,
Fungsi produksi Cob-Doughlas, Fungsi Biaya ,perubahan dalam harga input
produksi dan perbedaan biaya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan dapat Mengetahui
lebih dalam berbagai hal tentang penarikan sumber daya manusia. Pembaca juga
dapat mengambil manfaat berupa penambahan wawasan dan dapat mengembangkan ke
dalam diskusi. Akhir kata, kami ucapkan terimakasi bagi dosen pembimbing kami
dan tak lupa kami meminta keritik dan saran agar terciptanya makalah kami
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Hormat Kami
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Jurusan Akutansi S1
Kls 2EB20
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................... 1
DAFTAR ISI
........................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................
3
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN ................................................................
a. Fungsi
Produksi.................................................................................................................. 4
b. Produksi dengan satu input variabel ............................................................................ 5
c. Tahap – tahap produksi
................................................................................................... 5
d. Produksi dengan input dua variabel
.............................................................................. 5
e. Fungsi produksi Cob- Douglas
........................................................................................ 7
f. Fungsi Biaya
....................................................................................................................... 8
g. Perbedaan biaya dalam jangka pendek dan jangka panjang
................................... 9
h. Contoh Soal
....................................................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN
& SARAN ................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
................................................................... 12
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Produksi
adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia
menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga
peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari
menyatunyamanusia dengan alam.
Kegiatan
produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dandistribusi. Kegiatan
produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudiandikonsumsi oleh para
konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula
sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksimelibatkan
banyak faktor produksi.
Fungsi
produksi menggambarkan hubungan antar
jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu
periode tertentu.Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku
produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi
dalam batas-batas tertentutermasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak
tersebut tidak mutlak.
Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara
dan pengertian yang
tepat akan berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya
tersebut. Biasanya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang
yang harus
dibayar. Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian
segera
menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul
dalam
pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut.
B. Rumusan
Masalah
A. Apa pengertian dari Fungsi Produksi ?
B. Jelaskan mengenai Produksi dengan satu input
variabel ?
C. Jelaskan mengenai Tahap – tahap produksi ?
D. Apa yang di maksud Produksi dengan input dua
variabel ?
E. Apa pengertian dari Fungsi produksi Cob-
Douglas ?
|
G. Apa Perbedaan biaya dalam jangka pendek dan
jangka panjang ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. FUNGSI PRODUKSI
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas
berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen
berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu
kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.
faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.
Untuk memproduksi suatu barang atau jasa,
perusahaan memerlukan sumber atau faktor produksi. Hal ini berarti nilai produk
yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang dikorbankan
dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dengan nilai
faktor produksi (input) dalam proses produksi itu disebut fungsi produksi.
Secara metematik hubungan antara faktor
produksi dan produk itu dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f ( K, L , T , N )
Q = f ( K, L , T , N )
Fungsi produksi yang disusun dalam persamaan matematik di atas mengandung arti bahwa barang/jasa yang dihasilkan (Q) merupakan akibat dari masukan (K, L , T , N) yang diproses.
Jika salah satu sumberdaya masukan diubah maka
keluaran (output) akan berubah
Fungsi produksi berkaitan dengan hubungan antara input dan output yang dihasilkan. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan secara matematis.
Fungsi produksi berkaitan dengan hubungan antara input dan output yang dihasilkan. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan secara matematis.
|
Hubungan antara input dan input, input dan output, serta output dan output yang menjadi karakteristik dari fungsi produksi suatu perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Semakin maju teknologi yang digunakan maka output yang diproduksi semakin meningkat dengan jumlah input tertentu.
B. Produksi dengan satu input variabel (Analisis
Jangka Pendek)
Adalah hubungan antara tingkat produksi dengan satu macam faktor produksi
yang digunakan , sedangkan faktor faktor produksi yang lain dianggap
penggunaannya tetap pada tingkat tertentu (ceteris paribus).
Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan :
“Y = f (X1/ X2, X3, ….., Xn)”
Produk Y adalah fungsi dari faktor
produksi X1, jika faktor-faktor produksi X2, X3, ……, Xn ditetapkan
penggunaannya pada suatu tingkat tertentu. Jadi, satu-satunya faktor produksi
yang dapat diubah jumlah penggunaannya adalah
faktor produksi X1.
C. Tahap – Tahap produksi
Untuk kasus umum dan bila dianggap
penambahan factor produksi brsifat kontinyu.
Ada 3 tahap penting dari gerakan perubahan Nilai Total Produksi.
Yang pertama , pada saat Marginal Prduksi maksimum ( titik
1 dan 4 )
Kedua ,pada saat Rata – Rata Produksi Maksimum (titil 2 dan 5).
Ketiga pada saat MP = 0 atau Total Produksi maksimum ( titik 3 dan 6).
Selanjutnya diagram tersebut dapat kita bagi menjadi tiga tahap
produksi ( The three stages of production ):
1.
Tahap I sampai pada saat kondisi AP ( Rata – rata produksi )
maksimum.
2.
Tahap II antara AP ( Rata – rata produksi ) maksimum sampai saat
MP ( Marginal Produksi ) sama dengan Nol.
3.
Tahap III saat MP ( Marginal Produksi ) sudah bernilai <Nol
(negative )
Penahapan ini berguna untuk memahami pada tahap mana perusahaan
berproduksi.
D. Produksi dengan dua input
variabel (Analisis Jangka Panjang)
Dalam analisis
ini dimisalkan hanya ada dua faktor produksi yang dapat diubah-ubah
penggunaannya di dalam proses produksi. Dimisalkan pula bahwa kedua faktor produksi
tersebut dapat saling menggantikan.
Misalnya, faktor
produksi X1 dapat menggantikan faktor produksi X2, demikian pula sebaliknya X2
dapat menggantikan X1.
•
Dalam proses produksi yang digunakan dua input variabel, alat
analisis yang digunakan untuk melihat hubungan fungsional antara output dan
input adalah garis isoquant.
•
|
Dari tabel di atas dapat digambarkan dua isoquant untuk dua
output, yaitu untuk 100 unit dan 150 unit.Isoquant mempunyai sifat-sifat yang
serupa dengan Indifference Curves. Cembung kearah origin, menurun dari kiri
atas ke kanan bawah, kurve yang terletak lebih kanan atas menunjukkan tingkat
output yang lebih tinggi.
Isoquant bisa juga didapatkan dari fungsi produksi. Misalnya
kita mempunyai
fungsi produksi Y = 2X1 + 4X2.
fungsi produksi Y = 2X1 + 4X2.
Dari fungsi ini kita ingin mendapatkan isoquant
untuk output (Y) = 100 unit.
untuk output (Y) = 100 unit.
Fungsi tersebut menjadi : 100 = 2 X1 + 4 X2;
kemudian diselesaikan untuk berbagai tingkat X1 dan X2 sebagai berikut:
kemudian diselesaikan untuk berbagai tingkat X1 dan X2 sebagai berikut:
2 X1 = 100 - 4 X2 ;
X1 = 50 – 2 X2.
Dari persamaan ini bisa diperoleh berbagai nilai
Data pada tabel tersebut dapat
digambarkan ke dalam kurve isoquantnya. Dengan
cara yang sama dapat dibuat isoquant
untuk Y = 150 ; 200; dan seterusnya.
|
E. Fungsi produksi Cob –
Douglas
Untuk memperjelas ketiga konsep di atas fungsi Cobb-Douglas sangat
membantu :
Q = f(L, C)
Q = b0
Lb1 Cb2
Keterangan Parameter
Parameter b0, b1 dan b2 dapat
ditentukan melalui Ekonometrika denganketentuan data variabel Q, L dan C tersedia
dengan cukup Parameter b0 merupakan indeks efisiensi produksi
atas penggunaan input L dan C, makin tinggi nilai b0 Þ makin tinggi efisiensi proses produksinya Misalnya, Perusasahaan A da B memproduksi output yang sama:
QA = 5 (L, C) QB / (L,C) = 10
Perusahaan
B lebih efisien dari perusahaan A, karena produktivitasnya lebih besar
:
QB = 10 (L,
C) > QA / (L,C) = 5
Parameter b1 dan b2
-
Fungsi Cobb-Douglas yang asli, b1
+ b2 = 1
Dalam perkembangannya b1
dan b2 bisa > 1 atau < 1
- Menggambarkan
hubungan antara variabel L dan C :
Jika
: b1 > b2
® Produksi Padat Karya
b1 < b2 ® Produksi Padat Modal
-
Ditafsirkan sebagai koefisien Elastisitas
Produksi (h) dari
masing-masing input (L dan C) :
Jumlah b1 + b2 : berkaitan dengan hukum
perluasan produksi,
yaitu berapakah output akan
mengganda kalau semua inputnya digandakan sebanyak “n” kali
Jika : b1
+ b2 > 1 ® Output akan mengganda lebih dari sebanding
(IRS)
|
b1 + b2
= 1 ® Output akan mengganda sebanding (CRS)
Atau dengan kata lain jika L dan C digandakan n kali, Q akan berganda
sebanyak n(b1+b2). Jika b1+b2 = l, maka
nl Q = f( nL, nC ) ® l
= b1 + b2
Jadi, jika
fungsi produksi :
Q = b0 Lb1
Cb2
n l Q = b0 ( n L )b1 ( n C )b2
n l Q = b0 nb1Lb1 nb2Cb2
n l Q = (b0 Lb1 Cb2) nb1+b2
n l Q = Q nb1+b2
l = b1 + b2 (terbukti)
F. Fungsi Biaya
Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.
Biaya produksi merupakan faktor utama
dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang akan dijual di pasar.
Untuk mengetahui penawaran dan jumlah
barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan,yang
berasal dari prinsip produksi.
Para ekonom mendefinisikan biaya
produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan dari
alternatif produksi yang menggunakan input dimana input tersebut digunakan
untuk memproduksi output tertentu.
Prinsip ini dikenal dengan nama “opportunity
cost principle”.
Jenis-jenis Biaya
1. Berdasarkan fungsinya,
a. Biaya langsung yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, tenaga kerja dll.
b. Biaya tidak langsung Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.
Jenis-jenis Biaya
1. Berdasarkan fungsinya,
a. Biaya langsung yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, tenaga kerja dll.
b. Biaya tidak langsung Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.
2. Berdasarkan sifatnya,
a. Biaya eksplisit yaitu biaya yang muncul/kelihatan dalam proses produksi.
b. Biaya implisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
a. Biaya eksplisit yaitu biaya yang muncul/kelihatan dalam proses produksi.
b. Biaya implisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
|
a. Biaya Tetap ( Fixed Cost = FC ) Yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi. Biasanya hanya muncul pada saat pertama akan berproduksi, gedung, mesin berat, dll
b. Biaya Variabel ( Variabel Cost = VC ) Yaitu biaya yang bertambah seiring dengan bertambahnya unit barang yang diproduksi.
Selain itu, dalam konsep biaya ada beberapa hal lain yang perlu diketahui adalah tentang biaya total, biaya perunit, dan biaya marginal.
1. Biaya Total ( Total Cost = TC ) adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. TC = TFC + TVC.
2. Biaya Perunit (Average Cost = AC) Biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi 1 unit barang jadi. AC = TC / Q.
3. Biaya Marginal ( Marginal Cost = MC
) Tambahan
biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi.
Isocost dan Isoproduct
1. Isoproduct adalah kurva yang menghubungkan kombinasi antara faktor produksi ( L & K ) yang mampu memproduksi sejumlah barang tertentu. Sifat Isoproduct sama dengan Kurva Indiferent.
Isocost dan Isoproduct
1. Isoproduct adalah kurva yang menghubungkan kombinasi antara faktor produksi ( L & K ) yang mampu memproduksi sejumlah barang tertentu. Sifat Isoproduct sama dengan Kurva Indiferent.
2. Isocost adalah garis yang menghubungkan kombinasi
faktor – faktor produksi ( K & L ) pada tingkat pengeluaran biaya
tertentu.Seperti dalam budget line. Isocost mempunyai daerah yang feasible.
Suatu perusahaan berada pada kondisi produksi optimum apabila terjadi persinggungan antara Isocost dan Isoproduct.
G. Perbedaan
Biaya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Apabila masing – masing keseimbangan
dihubungkan akan terbentuk jalur perluasan produksi dalam jangka panjang.
Fungsi Produksi dibedakan menjadi :
1. Jangka Pendek : Jika terdapat fixed dan variable cost.
1. Jangka Pendek : Jika terdapat fixed dan variable cost.
Dalam jangka pendek berlaku hukum The Law of
Deminishing Return ( Hukum kenaikan yang semakin menurun ).
Yaitu Jika dalam proses produksi terdapat
input tetap / Fixed Cost ( artinya produksi masih dalam jangka pendek ) ,
Apabila semakin banyak input variabel yang digunakan, maka output akan
bertambah dengan pola pertambahan yang menunjukkan:
1. MP naik, maksimum lalu turun sampai nol dan akhirnya negatif The law of Deminishing Marginal Return
2. AP mula-mula naik, maksimum lalu turun tapi tidak menjadi negatif disebut The Law of Deminishing Average Return
1. MP naik, maksimum lalu turun sampai nol dan akhirnya negatif The law of Deminishing Marginal Return
2. AP mula-mula naik, maksimum lalu turun tapi tidak menjadi negatif disebut The Law of Deminishing Average Return
2. Jangka Panjang : Jika semua fixed cost sudah menjadi variable cost.
|
* TR = PQ. * AR = TR/Q
* MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi. Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya :
TR < TC = keadaan untung / laba
TR= TC = keadaan Break Even Point
TR > TC = Keadaan rugi.
Contoh
Soal:
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
|
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Biaya produksi yang terlalu tinggi akan
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi.
Tugas-tugas tersebut akan dapat
terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Semoga
penulisan yang saya buat dapat bermanfaat.
Saran
Jumlah produk yang dihasilkan sebaiknya
direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit,
agar tidk bertumpuknya hasil produksi digudang. Kegiatan produksi ini harus
direncanakan dengan matang agar tidak menghasilkan produksi yang jelek.
|
DAFTAR PUSTAKA
3. http://www.ekonomikabisnis.com/arsip/kata-pengantar-fungsi-biaya.html
|